Yang Sabar, Mas Kondektur W7707UY | #PosCintaTribu7e

Kepada: KONDEKTUR BUS SUGENG RAHAYU W7707UY Hai, Mas Kondektur. Apa kabarmu hari ini? Sedang jalan Surabaya-Yogyakarta atau sebaliknya nih? Aku salah satu penumpang bus kamu beberapa hari yang lalu. Aku naik dari perempatan dekat terminal lama Ngawi. Tujuanku adalah ke perempatan ringroad Madiun untuk kemudian ke rumah budhe dan nyekar ke makam ibuk. Aku menantikan kedatangan bus kamu hampir setengah jam. Bagitu naik ke bus, ternyata sudah penuh namun aku masih mendapat tempat duduk. Lumayan. Ketika kamu menarik uang karcis, aku membayarnya dengan uang lima puluh ribuan. Aku bilang mau ke Madiun untuk dua orang (dengan bapak saya). Sambil corat-coret karcis, kamu menggerutu dan bilang, "mung cedak neng Mediun ae duwite gede nemen (cuma dekat ke Madiun saja uangnya (nominal) besar sekali)". Kemudian kamu memberikan dua karcis bertuliskan jumlah kembalian 36ribu. Aku merasa sedikit syok lho, Mas. Keadaan saat itu penumpang sangat padat, seperti melebihi kapasitas. Kamu juga terlihat kesulitan bergerak menarik uang karcis kepada penumpang baru saking banyaknya penumpang yang berdiri. Saat sopir bus berhenti untuk menaikkan penumpang, kamu berteriak agar diberi kesempatan untuk istirahat sebentar. Sangat wajar sih kalau kamu emosional dengan keadaan tersebut. Tetapi tingkahmu yang lebay itu nyatanya ngeselin, Mas. Nah, pas sudah dekat tempat aku mau turun, aku bilang "turun ringroad depan situ ya, Mas". Dengan setengah emosi, "kono kuwi jenenge dudu ringroad (situ namanya bukan ringroad)". Yaudahsih, aku diam saja sampai aku turun di tempat yang aku inginkan. Kamu pun melaju dengan bus kamu ke arah terminal Madiun. Babay! Emosi ya emosi, Mas. Tapi jangan terlalu lebay gitu. Aku sempat berpikir bagaimana kalau kamu dikeroyok seisi bus gara-gara kelakuanmu yang emosian. Untung saja orang-orang di dalam bus sadar bahwa mereka butuh transportasi untuk menuju ke tempat tujuannya. Lagipula itu kan mata pencaharian kamu. Tunjukkan keramahanmu kepada setiap penumpang agar mereka merasa nyaman. Lain kali jangan diulang ya, Mas. Yang sabar, itu hanyalah ujian. :) Salam #OmTeloletOm, @aliefnk