Yang Terlewatkan
Short URL: http://goo.gl/uTnnvj
To: Mantan Lima Langkah Dear, Ex. Kemana kau s’lama ini Apa kabar kamu? Kemana saja kamu? Lama sudah aku tak melihat tubuh tinggi semampaimu. Aku rindu, rindu sapaanmu kala kamu melintas di depan rumahku. Apalagi kamu lewatnya bareng suami dan anakmu, aku merasa istimewa. :p Sesal tak ‘kan ada arti Sekitar tahun 2014, aku mampir ke rumah seorang tetangga yang telah pindah ke luar kota. Tak ku sangka, dia menanyakan kabarmu dan apakah aku masih denganmu. Pikirku, ini orang masih ingat saja. Padahal itu kan cerita 10 tahun yang lalu, semasa SMA. Aku ceritakan apa adanya saja, kalau kamu sudah menikah dengan yang lain. Mungkin salahku~ Melewatkanmu~ Sepertinya memang blunder besar, ketika kita sempat dipertemukan Tuhan di rumahmu, aku gak ngeyel mendekatimu lagi. Aku takut, takut kamu sudah ada yang punya. Kepo? Males ah. Lagipula aku bukan tipe "jambu alas kulit'e ijo, seng digagas wes duwe bojo". Kemudian kita sempat hilang kontak lagi, eeeh tetiba di bawah pintu rumah ada undangan pernikahanmu. Aku ciyan. Bhahak! :)) Jika berulang kembali Etapi terkadang aku masih berandai-andai bila waktu itu aku memberanikan diri mendekatimu kembali meski kamu sudah ada yang memiliki. Kali aja sih kamu jodohnya aku. Cuma kalau udah maksa-maksa ternyata emang bukan jodoh, lak yo Isin to? Walau ku terlambat But at least, aku ucapkan terima kasih padamu. Terima kasih karena kamu pernah mau jadi kesayanganku. Cinta pertamaku. :) Salam lemper! Eh salah, salam baper! *lirik lagu Yang Terlewatkan oleh Sheila On 7, album Menentukan Arah (2008). |
📌 Tag: #30HariMenulisSuratCinta Hari ke-24
Posting Komentar untuk "Yang Terlewatkan"